KOMPAS.com - Ketika masih lajang, Anda mungkin tak punya beban. Anda menghabiskan semua uang gaji untuk kesenangan Anda sendiri. Artinya, Anda tidak memikirkan bagaimana kondisi keuangan Anda di masa depan. Padahal, siapa yang bisa memprediksi bagaimana hidup Anda nanti, misalnya berkaitan dengan inflasi, kesehatan, pendidikan anak, dan lain sebagainya?
Untuk menghindari masalah keuangan, bahkan kebangkrutan, biasakan untuk mengelola keuangan dengan rapi sejak pertama Anda memiliki penghasilan sendiri. Butuh disiplin dan kesediaan untuk memiliki tanggung jawab finansial seperti ini. Anda tak bisa menunggu sampai tanda-tanda kesulitan keuangan itu muncul. Bila beberapa masalah di bawah ini terjadi, bisa jadi sudah terlambat untuk memperbaikinya:
Belanja bahan makanan dengan kartu kredit
Bahan makanan termasuk kebutuhan sehari-hari. Paling-paling, Anda menyediakan stok bahan makanan untuk seminggu saja. Jadi bila untuk kebutuhan sehari-hari saja Anda menggunakan kartu kredit, sudah pasti keuangan Anda bermasalah. Kecuali, Anda menggunakan kartu kredit tersebut hanya karena merasa lebih nyaman, atau lebih praktis. Membayar bensin atau ongkos jajan di restoran dengan kartu kredit (kecuali saat Anda mentraktir teman sekantor), juga perlu diwaspadai.
Untuk menghindari utang, biasakan untuk berbelanja secara tunai. Kalau memang tidak ada uang tunai, artinya memang belum waktunya berbelanja. Anda juga bisa membuat manajemen amplop, di mana salah satunya adalah biaya untuk hiburan seperti jajan atau liburan.
Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan
Banyak orang yang keuangannya pas-pasan, tetapi menginginkan gaya hidup yang lebih tinggi. Misalnya, dengan mengontrak rumah di kawasan yang mahal, mencicil mobil, dan membeli gadget-gadget terkini. Bila di akhir bulan Anda tidak mampu menyisihkan uang untuk ditabung, dan malah harus membayar utang, Anda bisa terjebak dalam kebiasaan seperti ini dan sulit berhenti. Cobalah menyewa rumah yang lebih murah, membeli mobil yang lebih sesuai kemampuan, atau berbelanja untuk memenuhi kebutuhan (bukan keinginan) saja. Bila Anda berkeras mendapatkan gaya hidup tersebut, sebaiknya Anda mencari penghasilan tambahan.
Gaji Anda besar, tapi tak punya tabungan
Pernah dengar kan, semakin tinggi gaji seseorang, semakin tinggi pula kebutuhannya. Alhasil, karena mengejar kebutuhan untuk gaya hidup yang tinggi itu, kita melupakan kebutuhan kita yang lain. Tiba-tiba, ketika pasangan atau orangtua harus menjalani perawatan di rumah sakit, Anda tidak mempunyai dana cadangan.
Maka, memiliki gaji tinggi tak ada artinya bila langsung Anda habiskan setiap bulan. Lebih baik teman yang gajinya pas-pasan namun masih mampu menabung, daripada tak mampu menabung sama sekali. Kalau Anda tidak pintar mencari penghasilan yang tinggi, setidaknya Anda pintar menabung.
Tidak mampu membayar minimum payment untuk kartu kredit
Melunasi utang secara minimum payment saja tidak disarankan, apalagi bila Anda tak mampu membayar minimum payment tersebut. Jangan lupa, ketika Anda membeli barang atau tiket untuk liburan secara mencicil, setiap tunggakan utang tersebut akan dikenakan bunga. Semakin lama Anda melunasinya, semakin banyak akumulasi utang Anda. Untuk menyelesaikan utang, Anda bisa menghubungi bank penerbit kartu kredit untuk mengupayakan proses pembayaran yang lebih meringankan. Jadilah nasabah yang bertanggung jawab dengan selalu membayar lunas utang-utang Anda.
Slogan "kalau rezeki tak akan kemana-mana" tak berlaku lagi
Anda tidak pernah mengecek berapa pengeluaran Anda dalam sebulan, dan berapa sisa saldo rekening Anda. Ketika Anda ingin mengambil uang di ATM, Anda terkejut karena saldonya tinggal Rp 10.000. Lalu, Anda berkeyakinan bahwa kalau memang sudah rezeki pasti Anda akan mendapatkan side job di sore hari, atau Anda memenangkan undian berhadiah. Tetapi, rezeki yang Anda tunggu-tunggu ini tidak datang juga!
Kecuali Anda memiliki beberapa rekening di bank, menyadari tabungan Anda hanya menyisakan beberapa receh saja tentu bukan pertanda baik. Segera bangun dari tidur Anda, dan ubah cara Anda mengelola keuangan!
Untuk menghindari masalah keuangan, bahkan kebangkrutan, biasakan untuk mengelola keuangan dengan rapi sejak pertama Anda memiliki penghasilan sendiri. Butuh disiplin dan kesediaan untuk memiliki tanggung jawab finansial seperti ini. Anda tak bisa menunggu sampai tanda-tanda kesulitan keuangan itu muncul. Bila beberapa masalah di bawah ini terjadi, bisa jadi sudah terlambat untuk memperbaikinya:
Belanja bahan makanan dengan kartu kredit
Bahan makanan termasuk kebutuhan sehari-hari. Paling-paling, Anda menyediakan stok bahan makanan untuk seminggu saja. Jadi bila untuk kebutuhan sehari-hari saja Anda menggunakan kartu kredit, sudah pasti keuangan Anda bermasalah. Kecuali, Anda menggunakan kartu kredit tersebut hanya karena merasa lebih nyaman, atau lebih praktis. Membayar bensin atau ongkos jajan di restoran dengan kartu kredit (kecuali saat Anda mentraktir teman sekantor), juga perlu diwaspadai.
Untuk menghindari utang, biasakan untuk berbelanja secara tunai. Kalau memang tidak ada uang tunai, artinya memang belum waktunya berbelanja. Anda juga bisa membuat manajemen amplop, di mana salah satunya adalah biaya untuk hiburan seperti jajan atau liburan.
Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan
Banyak orang yang keuangannya pas-pasan, tetapi menginginkan gaya hidup yang lebih tinggi. Misalnya, dengan mengontrak rumah di kawasan yang mahal, mencicil mobil, dan membeli gadget-gadget terkini. Bila di akhir bulan Anda tidak mampu menyisihkan uang untuk ditabung, dan malah harus membayar utang, Anda bisa terjebak dalam kebiasaan seperti ini dan sulit berhenti. Cobalah menyewa rumah yang lebih murah, membeli mobil yang lebih sesuai kemampuan, atau berbelanja untuk memenuhi kebutuhan (bukan keinginan) saja. Bila Anda berkeras mendapatkan gaya hidup tersebut, sebaiknya Anda mencari penghasilan tambahan.
Gaji Anda besar, tapi tak punya tabungan
Pernah dengar kan, semakin tinggi gaji seseorang, semakin tinggi pula kebutuhannya. Alhasil, karena mengejar kebutuhan untuk gaya hidup yang tinggi itu, kita melupakan kebutuhan kita yang lain. Tiba-tiba, ketika pasangan atau orangtua harus menjalani perawatan di rumah sakit, Anda tidak mempunyai dana cadangan.
Maka, memiliki gaji tinggi tak ada artinya bila langsung Anda habiskan setiap bulan. Lebih baik teman yang gajinya pas-pasan namun masih mampu menabung, daripada tak mampu menabung sama sekali. Kalau Anda tidak pintar mencari penghasilan yang tinggi, setidaknya Anda pintar menabung.
Tidak mampu membayar minimum payment untuk kartu kredit
Melunasi utang secara minimum payment saja tidak disarankan, apalagi bila Anda tak mampu membayar minimum payment tersebut. Jangan lupa, ketika Anda membeli barang atau tiket untuk liburan secara mencicil, setiap tunggakan utang tersebut akan dikenakan bunga. Semakin lama Anda melunasinya, semakin banyak akumulasi utang Anda. Untuk menyelesaikan utang, Anda bisa menghubungi bank penerbit kartu kredit untuk mengupayakan proses pembayaran yang lebih meringankan. Jadilah nasabah yang bertanggung jawab dengan selalu membayar lunas utang-utang Anda.
Slogan "kalau rezeki tak akan kemana-mana" tak berlaku lagi
Anda tidak pernah mengecek berapa pengeluaran Anda dalam sebulan, dan berapa sisa saldo rekening Anda. Ketika Anda ingin mengambil uang di ATM, Anda terkejut karena saldonya tinggal Rp 10.000. Lalu, Anda berkeyakinan bahwa kalau memang sudah rezeki pasti Anda akan mendapatkan side job di sore hari, atau Anda memenangkan undian berhadiah. Tetapi, rezeki yang Anda tunggu-tunggu ini tidak datang juga!
Kecuali Anda memiliki beberapa rekening di bank, menyadari tabungan Anda hanya menyisakan beberapa receh saja tentu bukan pertanda baik. Segera bangun dari tidur Anda, dan ubah cara Anda mengelola keuangan!