Jakarta, Kebotakan telah menjadi masalah serius bagi pria. Penelitian membuktikan, pria sudah bisa mengalami kebotakan sejak usia 20-an tahun. Pria-pria yang mengalami kebotakan makin banyak jumlahnya ketika memasuki usia 35 tahun.
Seperti dilansir askmen, Minggu (12/6/2011) ada beberapa fakta yang sebaiknya dicermati para pria sedini mungkin untuk mencegah kebotakan:
1. Dua pertiga pria akan mengalami masalah kebotakan serius di usia 35 tahun.
2. 25 persen pria secara pelan-pelan mengalami kebotakan sebelum mencapai usia 21 tahun.
3. Dan ketika usia 50-an tahun, 85 persen pria hanya punya rambut yang tipis.
American Academy of Family Physicians menyebutkan ada 5 penyebab kebotakan pada pria yaitu:
1. Faktor turunan
Penyebab kebotakan yang paling umum adalah karena faktor keturunan. Jika orang tua mengalami kebotakan maka kemungkinan salah satu anaknya ada yang mengalami kebotakan juga.
2. Hormon yang tidak seimbang
Penyebab kebotakan karena hormon yang tidak seimbang seperti hormon androgens dan estrogens atau tidak terlalu aktifnya kelenjar tiroid. Kondisi hormonal ini bisa diatasi dengan mengunjungi dokter dan melakukan perawatan.
3. Efek setelah operasi
Kebotakan kadang-kadang terjadi tiga atau empat bulan setelah menjalani operasi besar. Namun, setelah beberapa waktu berlalu rambut bisa tumbuh kembali.
4. Pengaruh obat-obatan
Beberapa obat-obatan seperti obat pengencer darah warfarin, obat rematik, obat-obatan psikiatri seperti lithium, pengobatan untuk tulang, kemoterapi dan obat antidepresi bisa menyebabkan rambut rontok yang dapat memicu kebotakan.
5. Akibat infeksi jamur
Infeksi jamur yang terjadi di kulit kepala bisa menyebabkan kebotakan, sebaiknya segera diobati dengan obat anti jamur atau berkonsultasi dengan dokter kulit.
Kabar terbaru para ilmuwan telah menemukan penyebab kebotakan, yaitu adanya gen yang menyebabkan kegagalan produksi dan perkembangan sel-sel rambut. Tapi sayangnya, belum ada cara pengobatan yang benar-benar efektif untuk mengatasinya.
Normalnya siklus pertumbuhan rambut dalam satu waktu adalah 85 persen rambut memasuki masa pertumbuhan dan 15 persen memasuki fase kematian sehingga kadang ditemukan beberapa rambut rontok.
Namun siklus alami itu bisa berubah dengan banyaknya rambut yang mengalami fase kematian hingga 30-40 persen rambut yang mati. Jika fase kematian ini banyak dan berlangsung dalam tiga bulan secara terus menerus maka ancaman kebotakan sudah di depan mata. Tingginya rambut yang mengalami fase kematian ini bisa dipicu oleh stres berat dan berkepanjangan atau penyakit berat.
Jika menemukan tanda-tanda kerontokan rambut hebat atau penipisan rambut yang berlangsung terus menerus segeralah untuk beraksi dengan mendatangi dokter atau mengubah gaya hidup. Banyak pria tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-harinya seperti merokok dapat memperburuk masalah kebotakan.
Orang yang memiliki gangguan rambut rontok seringkali dianjurkan untuk meningkatkan asupan proteinnya baik dari makanan, suplemen protein atau suplemen asam amino. Hal ini karena asupan protein yang didapat mempengaruhi pertumbuhan rambutnya.
Protein merupakan nutrisi penting untuk akar dan folikel rambut. Asupan protein di kedelai sangat baik untuk pertumbuhan rambut yang sehat, serta protein yang terkandung dalam kuning telur juga baik untuk menyuburkan pertumbuhan rambut.
Folikel rambut secara terus menerus akan memerlukan asam amino untuk menunjang pertumbuhan rambut di kulit kepala. Sel-sel ini membutuhkan energi untuk berkembang biak dan tumbuh, untuk memenuhinya dibutuhkan konsumsi mineral, asam amino dan juga vitamin.
Jika asupan asam amino tidak ditemukan, maka aktivitas dari folikel rambut ini akan terhambat dan sel-sel di rambut ini tidak mampu menghasilkan rambut yang lebih banyak lagi.
Jika menderita kerontokan rambut atau rambut yang tipis, maka ada kemungkinan tubuh kekurangan asam amino sistein. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi protein agar rambut tebal, dan jika kondisi tak kunjung membaik sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk meresepkan suplemen asam amino tertentu.
Seperti dilansir askmen, Minggu (12/6/2011) ada beberapa fakta yang sebaiknya dicermati para pria sedini mungkin untuk mencegah kebotakan:
1. Dua pertiga pria akan mengalami masalah kebotakan serius di usia 35 tahun.
2. 25 persen pria secara pelan-pelan mengalami kebotakan sebelum mencapai usia 21 tahun.
3. Dan ketika usia 50-an tahun, 85 persen pria hanya punya rambut yang tipis.
American Academy of Family Physicians menyebutkan ada 5 penyebab kebotakan pada pria yaitu:
1. Faktor turunan
Penyebab kebotakan yang paling umum adalah karena faktor keturunan. Jika orang tua mengalami kebotakan maka kemungkinan salah satu anaknya ada yang mengalami kebotakan juga.
2. Hormon yang tidak seimbang
Penyebab kebotakan karena hormon yang tidak seimbang seperti hormon androgens dan estrogens atau tidak terlalu aktifnya kelenjar tiroid. Kondisi hormonal ini bisa diatasi dengan mengunjungi dokter dan melakukan perawatan.
3. Efek setelah operasi
Kebotakan kadang-kadang terjadi tiga atau empat bulan setelah menjalani operasi besar. Namun, setelah beberapa waktu berlalu rambut bisa tumbuh kembali.
4. Pengaruh obat-obatan
Beberapa obat-obatan seperti obat pengencer darah warfarin, obat rematik, obat-obatan psikiatri seperti lithium, pengobatan untuk tulang, kemoterapi dan obat antidepresi bisa menyebabkan rambut rontok yang dapat memicu kebotakan.
5. Akibat infeksi jamur
Infeksi jamur yang terjadi di kulit kepala bisa menyebabkan kebotakan, sebaiknya segera diobati dengan obat anti jamur atau berkonsultasi dengan dokter kulit.
Kabar terbaru para ilmuwan telah menemukan penyebab kebotakan, yaitu adanya gen yang menyebabkan kegagalan produksi dan perkembangan sel-sel rambut. Tapi sayangnya, belum ada cara pengobatan yang benar-benar efektif untuk mengatasinya.
Normalnya siklus pertumbuhan rambut dalam satu waktu adalah 85 persen rambut memasuki masa pertumbuhan dan 15 persen memasuki fase kematian sehingga kadang ditemukan beberapa rambut rontok.
Namun siklus alami itu bisa berubah dengan banyaknya rambut yang mengalami fase kematian hingga 30-40 persen rambut yang mati. Jika fase kematian ini banyak dan berlangsung dalam tiga bulan secara terus menerus maka ancaman kebotakan sudah di depan mata. Tingginya rambut yang mengalami fase kematian ini bisa dipicu oleh stres berat dan berkepanjangan atau penyakit berat.
Jika menemukan tanda-tanda kerontokan rambut hebat atau penipisan rambut yang berlangsung terus menerus segeralah untuk beraksi dengan mendatangi dokter atau mengubah gaya hidup. Banyak pria tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-harinya seperti merokok dapat memperburuk masalah kebotakan.
Orang yang memiliki gangguan rambut rontok seringkali dianjurkan untuk meningkatkan asupan proteinnya baik dari makanan, suplemen protein atau suplemen asam amino. Hal ini karena asupan protein yang didapat mempengaruhi pertumbuhan rambutnya.
Protein merupakan nutrisi penting untuk akar dan folikel rambut. Asupan protein di kedelai sangat baik untuk pertumbuhan rambut yang sehat, serta protein yang terkandung dalam kuning telur juga baik untuk menyuburkan pertumbuhan rambut.
Folikel rambut secara terus menerus akan memerlukan asam amino untuk menunjang pertumbuhan rambut di kulit kepala. Sel-sel ini membutuhkan energi untuk berkembang biak dan tumbuh, untuk memenuhinya dibutuhkan konsumsi mineral, asam amino dan juga vitamin.
Jika asupan asam amino tidak ditemukan, maka aktivitas dari folikel rambut ini akan terhambat dan sel-sel di rambut ini tidak mampu menghasilkan rambut yang lebih banyak lagi.
Jika menderita kerontokan rambut atau rambut yang tipis, maka ada kemungkinan tubuh kekurangan asam amino sistein. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi protein agar rambut tebal, dan jika kondisi tak kunjung membaik sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk meresepkan suplemen asam amino tertentu.