KOMPAS.com — Gadget dibutuhkan perempuan dalam kehidupannya. Sebagai ibu rumah tangga, sebagai perempuan bekerja, dan sebagai makhluk sosial, gadget kini sudah menjadi bagian dari apa pun aktivitas perempuan. Namun, memang masih banyak perempuan yang perlu mendapatkan edukasi mengenai berbagai aplikasi pada gadget untuk memudahkan pekerjaan hingga kehidupan pribadinya. Edukasi inilah yang dilakukan Kompas Female bersama Samsung dan penggemar gadget dalam talkshow "Woman & Gadget" di ajang Indonesia International Communication Expo & Conference (ICC) 2011.
Kompas Female menghadirkan Adinda Nesvia, Product Manager Samsung Galaxy Tab PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN), juga selebriti penggemar gadget, Shinta Zahara dan Ade Andrini. Ketiga perempuan melek gadget ini berbagi informasi dan pengalaman untuk memaksimalkan gadget dalam kehidupan sehari-hari bersama peserta talkshow "Kompas Female Woman & Gadget", yang ternyata tak hanya dihadiri kaum hawa.
Acara bincang-bincang gadget bersama kaum hawa ini semakin menarik saat Adinda menjelaskan ragam aplikasi dengan sistem operasi Android. Aplikasi yang dekat dengan kehidupan perempuan ditunjukkan Adinda melalui Samsung Galaxy Tab.
"Perempuan tidak gaptek, tetapi memang ada beberapa perempuan yang tidak mau mengeksplorasi manfaat gadget. Gadget itu tak sulit sebenarnya, asal mau eksplorasi. Teknologi bisa membuat hidup perempuan lebih mudah. Pada Galaxy Tab dengan Android, misalnya, perempuan bisa download aplikasi yang bisa menghitung masa subur. Atau aplikasi kehamilan, di mana perempuan bisa melihat perkembangan bayi dalam kandungan. Semua aplikasi seperti ini bisa didapatkan gratis dengan Android. Perempuan perlu diedukasi mengenai ragam aplikasi pada smartphone," jelas Adinda saat bincang-bincang Woman & Gadget di ICC 2011, Jakarta Convention Center, Jumat (10/6/2011).
Penjelasan Adinda pun kemudian memancing tanya. Dengan antusias, peserta bincang-bincang yang didominasi perempuan bertukar informasi dengan pembicara. Perbincangan semakin seru ketika salah satu penanya mengusung isu penggunaan gadget pada perempuan yang salah kaprah.
"Jangan sampai gadget membuat perempuan lupa diri dengan tugasnya sebagai istri," kata Roni, salah satu peserta yang mengutarakan pendapatnya. Perbincangan seputar gadget dan dunia perempuan pun semakin seru.
Ade dengan tegas menjelaskan, "Justru dengan gadget perempuan bisa bekerja dari rumah." Shinta yang akrab disapa Sasha menambahkan, "Saya termasuk gadget freak, namun setelah menikah kita memang perlu mengatur kebutuhan untuk anak dan suami. Pengeluaran juga perlu dipertimbangkan, termasuk saat membeli gadget. Saya membeli gadget karena memang kebutuhan. Justru dengan adanya gadget, saya bisa mengurus anak kembar di rumah sambil bekerja. Saya juga bisa mencari resep melalui gadget untuk kebutuhan keluarga. Saya juga bisa belanja online sehingga saat saya datang ke toko, saya tak perlu memakan waktu lama. Gadget justru bikin praktis dan menghemat waktu. Mengenai penggunaan gadget yang salah kaprah, semua kembali kepada pribadi masing-masing," tutur Sasha yang juga berprofesi sebagai notaris.
Perbincangan gadget dan dunia perempuan rupanya tak lepas dari peran perempuan sebagai istri. Meski begitu, tak sedikit perempuan yang juga ingin tahu lebih banyak mengenai cara memaksimalkan gadget untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti Putri, pemilik usaha Batik Gadis, yang terpicu memaksimalkan gadget sebagai sarana untuk berpromosi dan berjualan online.
Gadget memang dekat dengan dunia perempuan. Bagi Vera, salah satu peserta, gadget bahkan berperan sebagai asisten pribadi perempuan dalam beraktivitas sehari-hari. Rasa penasaran perempuan mengenai gadget belum terpuaskan lantaran talkshow "Kompas Female Woman & Gadget" harus berakhir tepat pukul 19.00 di hari ketiga Indonesia ICC 2011.
Kompas Female menghadirkan Adinda Nesvia, Product Manager Samsung Galaxy Tab PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN), juga selebriti penggemar gadget, Shinta Zahara dan Ade Andrini. Ketiga perempuan melek gadget ini berbagi informasi dan pengalaman untuk memaksimalkan gadget dalam kehidupan sehari-hari bersama peserta talkshow "Kompas Female Woman & Gadget", yang ternyata tak hanya dihadiri kaum hawa.
Acara bincang-bincang gadget bersama kaum hawa ini semakin menarik saat Adinda menjelaskan ragam aplikasi dengan sistem operasi Android. Aplikasi yang dekat dengan kehidupan perempuan ditunjukkan Adinda melalui Samsung Galaxy Tab.
"Perempuan tidak gaptek, tetapi memang ada beberapa perempuan yang tidak mau mengeksplorasi manfaat gadget. Gadget itu tak sulit sebenarnya, asal mau eksplorasi. Teknologi bisa membuat hidup perempuan lebih mudah. Pada Galaxy Tab dengan Android, misalnya, perempuan bisa download aplikasi yang bisa menghitung masa subur. Atau aplikasi kehamilan, di mana perempuan bisa melihat perkembangan bayi dalam kandungan. Semua aplikasi seperti ini bisa didapatkan gratis dengan Android. Perempuan perlu diedukasi mengenai ragam aplikasi pada smartphone," jelas Adinda saat bincang-bincang Woman & Gadget di ICC 2011, Jakarta Convention Center, Jumat (10/6/2011).
Penjelasan Adinda pun kemudian memancing tanya. Dengan antusias, peserta bincang-bincang yang didominasi perempuan bertukar informasi dengan pembicara. Perbincangan semakin seru ketika salah satu penanya mengusung isu penggunaan gadget pada perempuan yang salah kaprah.
"Jangan sampai gadget membuat perempuan lupa diri dengan tugasnya sebagai istri," kata Roni, salah satu peserta yang mengutarakan pendapatnya. Perbincangan seputar gadget dan dunia perempuan pun semakin seru.
Ade dengan tegas menjelaskan, "Justru dengan gadget perempuan bisa bekerja dari rumah." Shinta yang akrab disapa Sasha menambahkan, "Saya termasuk gadget freak, namun setelah menikah kita memang perlu mengatur kebutuhan untuk anak dan suami. Pengeluaran juga perlu dipertimbangkan, termasuk saat membeli gadget. Saya membeli gadget karena memang kebutuhan. Justru dengan adanya gadget, saya bisa mengurus anak kembar di rumah sambil bekerja. Saya juga bisa mencari resep melalui gadget untuk kebutuhan keluarga. Saya juga bisa belanja online sehingga saat saya datang ke toko, saya tak perlu memakan waktu lama. Gadget justru bikin praktis dan menghemat waktu. Mengenai penggunaan gadget yang salah kaprah, semua kembali kepada pribadi masing-masing," tutur Sasha yang juga berprofesi sebagai notaris.
Perbincangan gadget dan dunia perempuan rupanya tak lepas dari peran perempuan sebagai istri. Meski begitu, tak sedikit perempuan yang juga ingin tahu lebih banyak mengenai cara memaksimalkan gadget untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti Putri, pemilik usaha Batik Gadis, yang terpicu memaksimalkan gadget sebagai sarana untuk berpromosi dan berjualan online.
Gadget memang dekat dengan dunia perempuan. Bagi Vera, salah satu peserta, gadget bahkan berperan sebagai asisten pribadi perempuan dalam beraktivitas sehari-hari. Rasa penasaran perempuan mengenai gadget belum terpuaskan lantaran talkshow "Kompas Female Woman & Gadget" harus berakhir tepat pukul 19.00 di hari ketiga Indonesia ICC 2011.