![]() |
Salah satu jemaah shalat Jumat korban lemparan batu para demonstran partai Ataka |
Kini kaum Muslim di Bulgaria masih merasa diteror akibat serbuan pendukung Ataka. Selain menyerbu warga yang ingin shalat, Ataka juga memaksa pengurus masjid untuk menyetel lagu-lagu nasionalis di pengeras suara yang biasa untuk adzan.
Saat ini ada sejuta umat Islam di Bulgaria. Pemerintah Bulgaria, meski mengakui Islam namun lamban bertindak terkait kerusuhan berbau agama ini. Pemerintah juga sebelumnya melarang foto paspor bagi perempuan yang mengenakan kerudung. Pemerintah juga melarang sejumlah literaltur Islam beredar di negara bekas komunis itu.
![]() |
Aparat keamanan mencoba membantu membendung serangan demonstran partai Ataka ke jemaah shalat Jumat |
![]() |
Potret Muslim di Bulgaria yang minoritas terancam keamanannya untuk melakukan ibadah |
![]() |
Para aktivis partai Ataka yang mengumpulkan karpet yang dipakai jamaah shalat Jum'at lalu mereka bakar |
Pada Jumat lalu kalangan nasionalis marah melihat umat Islam shalat di tempat terbuka. Mereka menyatakan umat Islam menganggu ketertiban umum. ”Volume pengeras suara masjid telah berubah ke serendah mungkin dan pengeras suara sendiri telah diturunkan untuk mencegah suara menyebar terlalu jauh,” kata Hafazov.
Muslim Bulgaria sekitar satu juta jiwa atau sekitar 12,2% dari total populasi. Islam masuk ke Bulgaria ketika imigran Muslim Turki memasuki negara ini pada pertengahan abad IX. Namun puncak kedatangan Muslim terjadi selama abad 13. Tahun 1362 Khilafah Islam Turki Utsmani menguasai kota Edirne lalu Plovdiv. Kota Sofia dikuasai tahun 1385. Menurut Grand Mufti Bulgaria, di Sofia pada masa pemerintahan Turki Utsmani ada 2.356 masjid, 142 madrasah, dan 400 wakaf.
Setelah Perang Rusia-Turki, banyak bangunan dan peninggalan Islam dihancurkan atau disita untuk penggunaan kepentingan sipil. Saat ini, diperkirakan masih ada 1.458 masjid di Bulgaria
(Sumber 1)
(Sumber 2)
(Sumber 3)
