Jakarta - Menikah kembali merupakan salah satu tanda Anda sudah bisa melanjutkan hidup dari kegagalan pernikahan sebelumnya. Memutuskan untuk menikah lagi bagi banyak orang memang tak mudah. Namun hidup harus terus berjalan, tak ada salahnya mencoba membuka lembaran baru.
Jangan sampai masa lalu terus menghantui Anda. Masa lalu sebaiknya bisa dijadikan pelajaran untuk bersikap lebih baik lagi ke depannya.
Seperti dikutip theadventurouswriter, berikut beberapa tips untuk membantu Anda mempersiapkan pernikahan kedua:
Selesaikan Semua Urusan Pernikahan Pertama
Jangan seret-seret berbagai permasalahan masa lalu pernikahan Anda sebelumnya. Selesaikan semua terlebih dahulu sebelum Anda menikah lagi. Pastikan semua urusan pernikahan pertama tak akan lagi membayangi Anda di masa depan.
Bukan hanya urusan finansial atau perjanjian lainnya, tapi juga urusan perasaan. Pastikan pernikahan ini bukan merupakan pelampiasan kekesalan atau hanya mengisi rasa kekosongan di hati Anda.
Pastikan Anda sudah siap secara emosional dan mental untuk menghadapi pernikahan yang selanjutnya. Usahakan selalu berpikir positif dan yakin kalau pernikahan ini pasti lebih baik dari yang sebelumnya.
Pahami Kesalahan Anda di Masa Lalu
Pernikahan adalah tentang hubungan dua manusia. Ingatlah kalau kegagalan pernikahan sebelumnya bukan hanya karena pasangan Anda tapi Anda juga punya andil di dalamnya.
Introspeksi diri, kenali kelemahan dan kesalahan Anda di pernikahan pertama. Pastikan Anda tidak mengulanginya lagi di pernikahan selanjutnya. Pernikahan kedua Anda kemungkinan besar akan berhasil jika Anda bisa mengetahui kelebihan maupun kekurangan diri Anda, begitu juga pasangan Anda yang baru.
Jujur pada pasangan baru tentang kekhawatiran dan harapan Anda di pernikahan selanjutnya. Kenali juga dengan baik siapa pasangan Anda. Gunakan teman atau kerabat untuk mengumpulkan informasi tentang dia. Jika ia juga pernah gagal sebelumnya, usahakan untuk saling bertukar cerita sejujur-jujurnya. Kejujuran merupakan kunci keberhasilan sebuah pasangan. Anda tentunya juga tidak mau membeli kucing dalam karung bukan?
Temui Ahli atau Orang yang Dipercaya
Ajak pasangan baru Anda untuk berdiskusi dengan ahli pernikahan, pemuka agama, atau orang yang Anda percaya bisa memberi pandangan positif. Minta pendapat mereka bagaimana agar pernikahan kedua ini tak akan mengulangi kegagalan pernikahan sebelumnya. Psikolog pernikahan juga bisa dimintai bantuannya untuk memperlancar proses transisi pernikahan ini pada anak Anda.
Bangun Awal yang Baru
Jika lingkungan lama terlalu kental kenangan dengan pernikahan sebelumnya, tak ada salahnya memikirkan untuk pindah ke lingkungan baru. Rancang rencana baru bersama-sama pasangan. Ini adalah momen di mana Anda dan pasangan bisa saling mengenal dan mendekatkan diri untuk merencanakan kehidupan baru Anda bersama.
Ciptakan Rutinitas Baru dengan Pasangan Anda
Menciptakan rutinitas oleh para ahli dianggap bisa membantu memicu tumbuhnya sel otak baru dan memperkuat pikiran Anda. Bayangkan sekarang Anda dan pasangan adalah keluarga baru. Ciptakan kebiasaan-kebiasaan baru. Misalnya sama-sama belanja ke pasar setiap sabtu, sarapan di tempat tidur setiap hari minggu, serta kebiasaan baru lainnya yang bisa memperkuat kedekatan Anda dan pasangan. Jangan bosan untuk menciptakan rutinitas baru lagi secara berkala.
Jangan Terlalu Kaku
Pernikahan bisa lebih sukses jika Anda bisa bersikap lebih fleksibel. Tinggalkan kebiasaan buruk masa lalu. Terbuka untuk perubahan serta bersedia berkompromi untuk berbedaan, merupakan sikap-sikap positif yang bisa membantu pernikahan Anda.
Jangan Tabu Bahas Urusan Uang
Masalah uang bisa menjadi masalah yang sensitif jika tidak dibicarakan dengan terbuka. Usahakan untuk sebisa mungkin terbuka tentang masalah ini. Tak ada salahnya menegaskan pembagian yang jelas tentang pengaturan keuangan Anda. Apalagi jika si dia masih harus memberi tunjangan kepada istri atau anak dari pernikahan sebelumnya. Pastikan Anda sama-sama sudah 'berdamai' tentang isu keuangan.
Intinya, fokuslah pada kesuksesan pernikahan Anda yang baru dan jangan biarkan ketakutan masa lalu terus menghantui. Jika Anda dan pasangan bisa terus fokus pada hal-hal positif maka kemungkinan pernikahan yang baru bisa menjadi pernikahan yang sehat dan bahagia.
Jangan sampai masa lalu terus menghantui Anda. Masa lalu sebaiknya bisa dijadikan pelajaran untuk bersikap lebih baik lagi ke depannya.
Seperti dikutip theadventurouswriter, berikut beberapa tips untuk membantu Anda mempersiapkan pernikahan kedua:
Selesaikan Semua Urusan Pernikahan Pertama
Jangan seret-seret berbagai permasalahan masa lalu pernikahan Anda sebelumnya. Selesaikan semua terlebih dahulu sebelum Anda menikah lagi. Pastikan semua urusan pernikahan pertama tak akan lagi membayangi Anda di masa depan.
Bukan hanya urusan finansial atau perjanjian lainnya, tapi juga urusan perasaan. Pastikan pernikahan ini bukan merupakan pelampiasan kekesalan atau hanya mengisi rasa kekosongan di hati Anda.
Pastikan Anda sudah siap secara emosional dan mental untuk menghadapi pernikahan yang selanjutnya. Usahakan selalu berpikir positif dan yakin kalau pernikahan ini pasti lebih baik dari yang sebelumnya.
Pahami Kesalahan Anda di Masa Lalu
Pernikahan adalah tentang hubungan dua manusia. Ingatlah kalau kegagalan pernikahan sebelumnya bukan hanya karena pasangan Anda tapi Anda juga punya andil di dalamnya.
Introspeksi diri, kenali kelemahan dan kesalahan Anda di pernikahan pertama. Pastikan Anda tidak mengulanginya lagi di pernikahan selanjutnya. Pernikahan kedua Anda kemungkinan besar akan berhasil jika Anda bisa mengetahui kelebihan maupun kekurangan diri Anda, begitu juga pasangan Anda yang baru.
Jujur pada pasangan baru tentang kekhawatiran dan harapan Anda di pernikahan selanjutnya. Kenali juga dengan baik siapa pasangan Anda. Gunakan teman atau kerabat untuk mengumpulkan informasi tentang dia. Jika ia juga pernah gagal sebelumnya, usahakan untuk saling bertukar cerita sejujur-jujurnya. Kejujuran merupakan kunci keberhasilan sebuah pasangan. Anda tentunya juga tidak mau membeli kucing dalam karung bukan?
Temui Ahli atau Orang yang Dipercaya
Ajak pasangan baru Anda untuk berdiskusi dengan ahli pernikahan, pemuka agama, atau orang yang Anda percaya bisa memberi pandangan positif. Minta pendapat mereka bagaimana agar pernikahan kedua ini tak akan mengulangi kegagalan pernikahan sebelumnya. Psikolog pernikahan juga bisa dimintai bantuannya untuk memperlancar proses transisi pernikahan ini pada anak Anda.
Bangun Awal yang Baru
Jika lingkungan lama terlalu kental kenangan dengan pernikahan sebelumnya, tak ada salahnya memikirkan untuk pindah ke lingkungan baru. Rancang rencana baru bersama-sama pasangan. Ini adalah momen di mana Anda dan pasangan bisa saling mengenal dan mendekatkan diri untuk merencanakan kehidupan baru Anda bersama.
Ciptakan Rutinitas Baru dengan Pasangan Anda
Menciptakan rutinitas oleh para ahli dianggap bisa membantu memicu tumbuhnya sel otak baru dan memperkuat pikiran Anda. Bayangkan sekarang Anda dan pasangan adalah keluarga baru. Ciptakan kebiasaan-kebiasaan baru. Misalnya sama-sama belanja ke pasar setiap sabtu, sarapan di tempat tidur setiap hari minggu, serta kebiasaan baru lainnya yang bisa memperkuat kedekatan Anda dan pasangan. Jangan bosan untuk menciptakan rutinitas baru lagi secara berkala.
Jangan Terlalu Kaku
Pernikahan bisa lebih sukses jika Anda bisa bersikap lebih fleksibel. Tinggalkan kebiasaan buruk masa lalu. Terbuka untuk perubahan serta bersedia berkompromi untuk berbedaan, merupakan sikap-sikap positif yang bisa membantu pernikahan Anda.
Jangan Tabu Bahas Urusan Uang
Masalah uang bisa menjadi masalah yang sensitif jika tidak dibicarakan dengan terbuka. Usahakan untuk sebisa mungkin terbuka tentang masalah ini. Tak ada salahnya menegaskan pembagian yang jelas tentang pengaturan keuangan Anda. Apalagi jika si dia masih harus memberi tunjangan kepada istri atau anak dari pernikahan sebelumnya. Pastikan Anda sama-sama sudah 'berdamai' tentang isu keuangan.
Intinya, fokuslah pada kesuksesan pernikahan Anda yang baru dan jangan biarkan ketakutan masa lalu terus menghantui. Jika Anda dan pasangan bisa terus fokus pada hal-hal positif maka kemungkinan pernikahan yang baru bisa menjadi pernikahan yang sehat dan bahagia.