VIVAnews - Hampir semua orang bergidik saat mendengar radang payudara yang menimpa Melinda Dee, tersangka penggelapan dana nasabah Citibank. Ada yang prihatin. Ada yang ngeri membayangkan sakitnya. Ada pula yang berpikir 1.000 kali untuk melakukan operasi pembesaran payudara.
Penyanyi Jazz Tompi termasuk yang menaruh prihatin. Bukan lantaran nasib Malinda, tapi karena ia kehilangan sejumlah pasien.
"Setelah kasus Malinda Dee, banyak calon pasien datang menanyakan bahaya bedah plastik, pasien yang datang ke saya jadi ketakutan," kata pria yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis bedah plastik itu, saat berbincang dengan VIVAnews.
Kepada setiap pasiennya, ia menjelaskan bahwa yang terjadi pada Malinda kemungkinan besar adalah akibat suntikan silikon. Bukan operasi plastik. "Suntikan silikon berbeda dengan bedah plastik," ujarnya.
Menurutnya, suntikan silikon jarang dilakukan dokter ahli. Sedangkan bedah plastik sudah pasti dilakukan dokter spesialis dengan mempertimbangkan kondisi medis. "Prosedur pembesaran payudara bisa dilakukan dengan bedah plastik, medical implant, transfer lemak, juga suntikan silikon cair," ujarnya.
Berdasar hasil pemeriksaan tim dokter Rumah Sakit Polri Kramatjati, Malinda mengalami radang payudara atau sikatrik mammae mastitis. Radang itu diduga muncul lantaran Malinda tak melakukan perawatan silikon selama berada di tahanan.
"Malinda biasa konsultasi ke dokter bedah plastik sebulan tiga kali. Yang namanya merawat kecantikan memang harus kontrol begitu, kalau sakit seperti sekarang tentunya harus lebih sering lagi kontrol," ujar Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Polri, Komisaris Besar Polisi Ibnu Hadjar.
Agar radang tak menyebar ke organ lain di tubuhnya, Malinda segera menjalani operasi di bawah pengawasan tim dokter bedah plastik. Operasi diperlukan untuk mengeluarkan zat silikon di payudaranya.
Penyanyi Jazz Tompi termasuk yang menaruh prihatin. Bukan lantaran nasib Malinda, tapi karena ia kehilangan sejumlah pasien.
"Setelah kasus Malinda Dee, banyak calon pasien datang menanyakan bahaya bedah plastik, pasien yang datang ke saya jadi ketakutan," kata pria yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis bedah plastik itu, saat berbincang dengan VIVAnews.
Kepada setiap pasiennya, ia menjelaskan bahwa yang terjadi pada Malinda kemungkinan besar adalah akibat suntikan silikon. Bukan operasi plastik. "Suntikan silikon berbeda dengan bedah plastik," ujarnya.
Menurutnya, suntikan silikon jarang dilakukan dokter ahli. Sedangkan bedah plastik sudah pasti dilakukan dokter spesialis dengan mempertimbangkan kondisi medis. "Prosedur pembesaran payudara bisa dilakukan dengan bedah plastik, medical implant, transfer lemak, juga suntikan silikon cair," ujarnya.
Berdasar hasil pemeriksaan tim dokter Rumah Sakit Polri Kramatjati, Malinda mengalami radang payudara atau sikatrik mammae mastitis. Radang itu diduga muncul lantaran Malinda tak melakukan perawatan silikon selama berada di tahanan.
"Malinda biasa konsultasi ke dokter bedah plastik sebulan tiga kali. Yang namanya merawat kecantikan memang harus kontrol begitu, kalau sakit seperti sekarang tentunya harus lebih sering lagi kontrol," ujar Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian RS Polri, Komisaris Besar Polisi Ibnu Hadjar.
Agar radang tak menyebar ke organ lain di tubuhnya, Malinda segera menjalani operasi di bawah pengawasan tim dokter bedah plastik. Operasi diperlukan untuk mengeluarkan zat silikon di payudaranya.
