VIVAnews - Para penggemar penjelajahan bawah laut lewat komputer kini dapat memantau dasar laut dalam detil yang lebih bagus dibanding sebelumnya. Hal ini dimungkinkan setelah Google menggunakan metode sintesis baru dalam menggambarkan topografi dasar laut di Google Earth.
Metode yang dikembangkan oleh para oceanographer asal Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University itu menggunakan data ilmiah yang dikumpulkan dari penjelajahan riset yang telah dilakukan sebelumnya.
Bila dulu resolusi bawah laut mencakup area seluas satu kilometer, kini ‘foto’ bawah laut dapat kita lihat dalam kawasan yang seluas hanya 100 meter saja.
“Meski kita sudah mengetahui betapa pentingnya peran samudera bagi kehidupan di permukaan Bumi, namun permukaan dasar laut sangat tersembunyi dalam kegelapan dan tidak dapat dipetakan dengan baik,” kata William Ryan, oceanographer asal Lamont-Doherty yang membuat sistem untuk menghasilkan gambar-gambar tersebut.
Dikutip dari Physorg, 10 Juni 2011, Ryan menyebutkan, jika permukaan planet bisa difoto dengan mudah menggunakan pesawat atau kamera dari satelit, untuk menangkap detail permukaan bawah laut membutuhkan kunjungan langsung ke setiap titik menggunakan kapal laut.
“Resolusi 100 meter per gambar saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan resolusi foto pada permukaan tanah, yang di kawasan tertentu bisa mendapatkan detail hingga hitungan centimeter,” ucap Ryan.
Penjelajah kini bisa menggunakan fitur “ground level view” dari Google Earth untuk menuju ke permukaan dasar laut dan melihat seperti apa rupa kawasan yang dimaksud. Untuk melihat kawasan dengan detail lebih tinggi, pengguna bisa mendownload plugin Columbia Ocean Terrain Synthesis.
Plugin ini menyediakan layer tambahan terhadap gambar-gambar Google Earth konvensional yang menunjukkan jalur yang telah diambil kapal penjelajah untuk mendapatkan gambar dengan resolusi lebih baik. (eh)
Metode yang dikembangkan oleh para oceanographer asal Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University itu menggunakan data ilmiah yang dikumpulkan dari penjelajahan riset yang telah dilakukan sebelumnya.
Bila dulu resolusi bawah laut mencakup area seluas satu kilometer, kini ‘foto’ bawah laut dapat kita lihat dalam kawasan yang seluas hanya 100 meter saja.
“Meski kita sudah mengetahui betapa pentingnya peran samudera bagi kehidupan di permukaan Bumi, namun permukaan dasar laut sangat tersembunyi dalam kegelapan dan tidak dapat dipetakan dengan baik,” kata William Ryan, oceanographer asal Lamont-Doherty yang membuat sistem untuk menghasilkan gambar-gambar tersebut.
Dikutip dari Physorg, 10 Juni 2011, Ryan menyebutkan, jika permukaan planet bisa difoto dengan mudah menggunakan pesawat atau kamera dari satelit, untuk menangkap detail permukaan bawah laut membutuhkan kunjungan langsung ke setiap titik menggunakan kapal laut.
“Resolusi 100 meter per gambar saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan resolusi foto pada permukaan tanah, yang di kawasan tertentu bisa mendapatkan detail hingga hitungan centimeter,” ucap Ryan.
Penjelajah kini bisa menggunakan fitur “ground level view” dari Google Earth untuk menuju ke permukaan dasar laut dan melihat seperti apa rupa kawasan yang dimaksud. Untuk melihat kawasan dengan detail lebih tinggi, pengguna bisa mendownload plugin Columbia Ocean Terrain Synthesis.
Plugin ini menyediakan layer tambahan terhadap gambar-gambar Google Earth konvensional yang menunjukkan jalur yang telah diambil kapal penjelajah untuk mendapatkan gambar dengan resolusi lebih baik. (eh)