Melatih Si Kecil ke Kamar Mandi

KOMPAS.com - Ketika si kecil sudah berusia antara 18 - 36 bulan, itulah saat Anda mulai melatihnya melakukan potty training (melatih si kecil buang air kecil atau besar di kamar mandi). Latihan ini memang tidak mudah, karena mereka sudah terbiasa untuk buang air kecil atau air besar dalam diaper atau popok. Ketika popok tak lagi dikenakan, mereka juga "lupa" menyampaikan kapan mereka ingin buang air kecil atau buang air besar.
Salah satu kesulitan mereka memberi aba-aba pada orangtuanya mungkin karena mereka tidak paham tanda-tandanya, atau tidak bisa merasakan kapan ingin buang kecil. Anda lah yang harus memperhatikan kebiasaan atau tanda-tanda mereka ingin buang air kecil.
Untuk mulai berlatih, siapkan satu hari khusus untuk mengenali kapan mereka akan buang air kecil atau buang air besar. Nah, saat tanda-tanda itu sudah terlihat, bawa segera ia ke kamar mandi untuk membiasakan diri. Bila mungkin, coba atur waktu saat mereka buang air besar. Buat mereka mengerti bahwa sudah saatnya mereka menggunakan toilet layaknya anggota keluarga yang lain.
Memang butuh waktu untuk membiasakannya. Bukan tak mungkin mereka menangis dan merasa tertekan. Anda tidak perlu memaksakan bila mereka belum siap. Ajak saja mereka untuk membiasakan diri duduk di toilet sehari dua kali, entah mereka ingin buang air atau tidak.
Berikut trik potty training dari ParentsConnect.com:
1. Buat agenda atau aturan waktu. Cari tahu kebiasaan dan kapan ia biasanya buang air besar. Misalnya sehabis makan atau setelah bangun tidur.
2. Rutinitas. Jadikan kegiatan itu sebagai rutinitas. Mungkin awalnya mereka tidak langsung bisa. Namun setelah biasa duduk dalam kursi toilet maka akan ada proses atau dorongan untuk buang air besar. Terlebih jika mereka belum buang air saat Anda mengajak ke toilet.
3. Cari kegiatan. Buang air besar butuh waktu. Jadi selagi menunggu, buat ia merasa nyaman di kamar mandi. Misalnya dengan membawa buku mewarnai, buku cerita, atau aktivitas lain yang bisa dilakukan sambil duduk di toilet.
4. Tenang. Tak perlu terburu-buru atau memaksakan anak untuk buang air kecil atau buang air besar. Anda bisa membantunya dengan, misalnya, mengelus punggungnya agar ia tidak merasa sendirian.
5. Tunda. Jika si kecil menjadi rewel dan tidak tenang, ajak ia keluar kamar mandi dan mencoba lagi beberapa jam kemudian.
6. Beri contoh. Kalau ia kembali buang air kecil atau air besar di dalam popok, ajak ia ke kamar mandi, lalu ajari ia dengan perkataan ''Lihat, dek, kotoran harus dibuang lewat toilet ini''. Ajarkan pula ia menekan tombol flush untuk menggelontor kotoran ke dalam lubang toilet.
7. Lakukan setahap demi setahap dan beri hadiah. Temani saat ia sedang "beraktivitas" di toilet, sampai ia bisa ditinggal sendiri. Setelah itu biarkan ia melakukan sendiri. Sesudahnya, tanyakan apakah ia buang air besar? Jika ia berhasil buang air besar, beri dia hadiah. Misalnya buku cerita baru.


Bagi Anda yang Ikut Taruhan Bola kami Rekomendasikan www.vegas99bet.com sebagai Agen Taruhan Bola Terpercaya